PI: Dr.rer.nat. Arli Aditya Parikesit, S.Si., M.Si.
Team Member:
Rizky Nurdiansyah, S.Si., M.Si.
Agus Budiawan Naro Putra
External Collaborators: N/A
Students Involvement:
Jeremias Ivan (Bioinformatics Student)
Research Description:
Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS CoV-2). Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai sekitar 389 ribu jiwa dengan angka kematian mencapai 13 ribu jiwa. Beberapa strategi telah diajukan untuk pengobatan pasien COVID-19, seperti penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin yang menghambat viral entry mediasi endositosis, dan remdesivir, analog nukleotida dengan mekanisme aksi melalui intervensi terhadap nsp 12 polymerase, yang disetujui oleh FDA. Meskipun demikian, efektivitasnya masih dalam monitoring, sehingga strategi-strategi terapi lainnya masih terus dikembangkan. Sementara itu, senyawa-senyawa flavonoid telah banyak dilaporkan mengenai aktivitas antivirusnya, seperti terhadap HIV-1, virus influenza, herpes, dan polio. Diantaranya adalah quercetin, daidzein, amentoflavon, epigalokatekin galat, dan kaempferol telah dilaporkan dapat menghambat aktivitas SARS-CoV 3CLpro. Penelitian pendahuluan yang dilakukan penulis berbasis skrining virtual terhadap senyawa-senyawa flavonoid, dimana ditemukan 5 (lima) jenis flavonoid yang berpotensi sebagai inhibitor 3CLpro, yaitu juglanin, quercetin, kaempferol, luteolin, dan afzelin. Kelima komponen tersebut ditemukan di beberapa herbal Indonesia, seperti quercetin, kaempferol, dan luteolin yang terdapat di herbal propolis, juglanin terdapat di adas, dan afzelin terdapat di lempuyang. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari dan menguji aktivitas antivirus dari senyawa tunggal flavonoid di atas, serta ekstrak propolis, adas, dan lempuyang pada enzim 3CLpro secara in vitro dengan rincian kegiatan selama 2 (dua) tahun. Kegiatan pada tahun pertama akan fokus pada: 1) Sintesis flavonoid, 2) Ekstraksi herbal dengan metode maserasi; 3) Identifikasi senyawa dengan LC-MS/MS, aktivitas antioksidan dengan DPPH dan total fenol; dan 4) Uji toksisitas akut untuk penentuan dosis yang tepat. Tahun kedua akan fokus pada pengujian toksisitas subkronis selama 90-120 hari, konstruksi plasmid dan evaluasi anti-virus SARS-CoV-2 menggunakan metode FRET. Luaran dari kegiatan ini diharapkan adanya jurnal internasional yang di submit pada jurnal target Journal of Hunan University Natural Science (HI:15) di tahun pertama, dan submit pada Sonklanakarin Journal of Science and Technology (HI:29) di tahun kedua. Kegiatan ini termasuk dalam penelitian dasar, dimana permulaan riset berawal dari TKT 1. Pada tahun pertama, riset dilakukan untuk memenuhi hingga TKT 2, lalu TKT 3 akan dipenuhi pada kegiatan riset di tahun kedua. Kegiatan ini diharapkan mampu dijadikan dasar riset pengembangan senyawa penuntun untuk obat COVID-19, maupun potensi herbal Indonesia yang mampu berperan sebagai pencegah COVID-19. Selain itu, juga mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan inovasi kesehatan dalam penanganan COVID-19.